Thank For All
Masih hari yang sama, tangal yang sama,bulan yang
sama dan tahun yang sama, 8 Desember 2011. Siang mulai menjelang
dan orang –orang masih sibuk dengan aktivitas di kampus. Berjalan kesana
kemari, naik turun tangga demi tangga. Ada juga yang sibuk dengan gadget masing-masing untuk sekedar browsing di
dunia maya. Aku sendiri masih berkutik di pojok ruangan bersama laptopku
bersama sahabatku, Haris Setiawan.
Kebetulan hari itu yang meskinya kuliah jam 10.35
WIB ditiadakan karena Mr.Dosen sedang sakit dan tidak bisa mengaraj
seperti biasanya. Ada beberapa anak yang sudah siap-siap untuk presentasi
terpaksa harus menunda hal tersebut, mungkin bisa minggu depan. Mungkin
terselip rasa kekecewaan karena mereka sudah bersiap-siap untuk melakukan
presentasi, ya, tapi semoga saja mereka tidak. Waktu itu juga kelas mendadak
ramai dengan berbagai hal. Ada yang ngobrol,ada yang ngegosip, ada
yang show off mendendangkan lagu dengan tingkah laku yang menurutku sangat
tidak wajar. Beberapa mahasiswa yang lain ada yang langsung meninggalkan
kelas karena kepentingan-kepentingan yang lain. Aku sendiri sibuk
dengan laptop sendiri.
Keroncongan mulai melanda perut yang mulai lapar. Begitu
juga dengan Haris Setiawan. Penawaran untuk makan mulai tanyakan
kepadaku. tetapi keadaan itu belum membuat
kami untuk segera bergegas mencari makanan. Bebrepa daftar musik masih
ada di dalam playlist Haris Setiawan. Aku sendiri masih memanikan jari untuk
berpindah-pindah mencari bahan informasi di internet.
“Mi,
ngelih e, mangan nandi, yo?, tanya Haris Setiawan dengan expresi
kelaparan.
“Arep mangan nandi yo?
“Nandi yo? Daerah Tamsis wae po? Golek ayam
bakar wae.
“Ow, yo rapopo.
Kami segera bergegas.
Setelah melewati jalanan yang berliku da penuh
denga polisi-polisi tidur, akhirnya kami samapi. Ada sesuatu yang janggal. Pandanganku tertuju pada sebuah motor
dan aku pun tahu itu milik siapa. Ya, milik Monster Laut. Ternyata sahabat-sahabat tuyul, Isti,
Nesya, Vintaka, dan Sitta (Monster
Laut) telah menunggu dari beberapa waktu
yang lalu.
Terimakasih untuk semuanya. Keharuan menelinapi
diriku waktu itu juga. Semoga diriku bisa merealisasikan doa-doa yang kalian panjatkan
dan itu benar-benar hadir di dalam kehidupanku. Bisa berproses menuju
kedewasaan yang lebih baik. Bisa menjadi teman dan sahabat yang baik untuk
kalian.
satu alasan kenapa
kau kurekam dalam memori
satu cerita teringat didalam hati
karena kau berharga dalam hidupku, teman
untuk satu pijakan menuju masa depan
karena kau berharga dalam hidupku, teman
untuk satu pijakan menuju masa depan
saat duka bersama,
tawa bersama
berpacu dalam prestasi... (huh) hal yang biasa
satu persatu memori terekam
didalam api semangat yang tak mudah padam
berpacu dalam prestasi... (huh) hal yang biasa
satu persatu memori terekam
didalam api semangat yang tak mudah padam
kuyakin kau pasti sama dengan diriku
pernah berharap agar waktu ini tak berlalu
kawan... kau tahu, kawan... kau tahu kan?
beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan
pernah berharap agar waktu ini tak berlalu
kawan... kau tahu, kawan... kau tahu kan?
beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan
bergegaslah,
kawan... tuk sambut masa depan
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan!
kenanglah sahabat... kita untuk slamanya!
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan!
kenanglah sahabat... kita untuk slamanya!
Kalian menjadi cerita menarik di dalam memoriku. Semoga kita bisa berpijak
menuju masa depan dengan baik. Somoga saat ini aku bisa berpacu dalam prestasi
bersama kalian. Semoga kita mempunyai api semangat yan selalu membara. Kenanglah
sahabat... kita untuk selamanya!!! Thank
for all.
Terimakasih juga pada semua yang telah memberikan ucapan dan doa di usiaku
yang 1/5 abad ini.
I give respect for you all. J
Posting Komentar untuk "Thank For All"
What do you think?